Human Resource Audit
- Pengertain human resource audit
HR Audit merupakan suatu proses sistematik dan formal yang didesain untuk mengukur biaya dan manfaat keseluruhan program MSDM dan untuk membandingkan efisiensi dan efektivitas keseluruhan program MSDM tersebut dengan kinerja organisasi di masa lalu, kinerja organisasi lain yang dapat dibandingkan efektivitasnya, dan tujuan organisasi dan juga untuk mengevaluasi kompatibilitas fungsi SDM dengan tujuan dan strategi implementasi berbagai fungsi SDM, kebijakan dan prosedur SDM, serta kinerja setiap program SDM.(Reni Rosari, FE UGM)
Audit SDM adalah serangkaian audit yang bertujuan untuk mengkaji fungsi SDM, mulai dari struktur dan sumber daya SDM, peran dan tanggung jawab masing-masing personil, kepemimpinan, prosedur dan kebijakan, hingga kondisi lingkungan kerja.
Pengertian pengauditan mengandung usur sebagai berikut:
- Suatu proses yang sistematis, artinya pengauditan dilakukan tahap demi tahap dan memerlikan suatu perencanaan yang cermat serta pemilihan teknik penauditan yang tepat.
- Adanya informasi yang dapat diukur dan criteria tertentu atau seprangkat standar. Informasi yang dapat di ukur merupakan informasi yang dapat didiversivikasi atau diperiksa kebenarannya. Informasi tersebut merupakan milik kesatuan ekonomi tertentu. Dalam pengauditan dilakukan penilaian terhadap tingkat kesesuaian suatu inforamasi atau asersi dengan criteria atau standard yang telah ditetapkan
- Adanya bukti-bukti pengauditan yang merupakan informasi atau keterangan yang digunakan oleh pemeriksa uantuk menilai tigkat kesesuaian suatu informaasi dengan criteria yang ditetapkan. Dalam setiap pengauditan, pemeriksa harus mengumpulkan bukti-buti pengauditan yang cukup dan kompeten, dan mengevaluasi bukti-bukti tersebut berdasarkan criteria yang ditetapkan.
- Pengaudiatan harus dilakukan oleh seseorang yang berpengalaman cukup unatuk dapat mengerti criteria yang ditetapkan dan cukup kompeten uantuk menentukan Janis dan jumlah dari bukti-bukti yang diperlukan agar ia dapat menrik kesimpulan yang tepat.
- Komunikasi hasil penamuan pengaaudidan kepada para pemakai laporan pengaudiatan, sehingga dapat menyampaikan tngakt kesesuain antara apa yang telah diperiksa dengan criteria yang telah ditetapkan kepada pemakainya.
- Tujuan HR Audit
1. Untuk membantu MSDM memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tujuan-tujuan organisasi
2. Untuk menciptakan nilai (value) sehingga organisasi bertanggung jawab secara sosial, etikal, dan kompetitif
3. Untuk mendapatkan umpan balik (feedback) dari para karyawan dan manajer operasi dalam hal yang berkaitan dengan efektivitas MSDM
4. Untuk memperbaiki fungsi MSDM dengan menyediakan sarana untuk membuat keputusan ketika akan mengurangi dan menambah kegiatan-kegiatan SDM
- Manfaat
Audit SDM mempunyai banyak manfaat, yang secara garis besar adalah memberikan gambaran mengenai bagaimana fungsi SDM dalam organisasi, sehingga bisa diperoleh feedback yang tepat mengenai bagaimana aktivitas SDM seharusnya dilakukan. Intinya, audit ini bermanfaat untuk mnegevaluasi bagaimana kontribusi aktivitas SDM terhadap strategi organisasi.
HR Audit terdiri dari beberapa area:
- Audit fungsi SDM.
Audit fungsi SDM ini bertujuan untuk mengukur efektivitas dari fungsi SDM yang berada pada organisasi. Dalam tahap audit ini, maka auditor melakukan analisa terhadap tujuan dari setiap aktivitas SDM, kemudian mengkaji kinerja mereka yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan tersebut. Seringkali, misalnya, masalah yang terjadi adalah peran dan tanggung jawab tidak terdefinisikan dengan baik, sehingga ini menghambat tujuan tercapai. Melalui audit SDM, maka masalah seperti ini bisa ditemukan untuk kemudian dicari solusinya.
- Audit kepatuhan
Audit yang mengkaji kepatuhann perusahaan terhadap hukum, kebijakan maupun prosedur yang terkait dengan fungsi SDM. Hal ini penting sekali karena jika kepatuhan tidak dipenuhi, maka artinya perusahaan melakukan pelanggaran di bidang SDM. Isu-isu yang berkaitan dengan ini antara lain adalah masalah kesehatan dan keselamatan, aturan jam kerja, aturan UMR, dan lainnya.
- Audit iklim SDM
Audit ini sangat mempengaruhi kondisi karyawan, mulai dari motivasi, semangat hingga kepuasan kerja. Audit ini bisa dilakukan dengan memperhatikan absensi, turnover karyawan, ataupun melakukan pengamatan langsung terhadap perilaku karyawan.
- Audit strategi perusahaan.
Audit ini merupakan audit yang penting karenak strategi perusahaan menentukan keunggulannya dalam bersaing di pasar. Melalui audit strategi, maka perusahaan akan mampu melakukan analisa SWOT yang merupakan informasi penting dalam menentukan strategi perusahaan ke depan. Kemudian bagaimana hubungannya dengan SDM? Tentunya fungsi SDM harus memahami strategi, karena segala aktivitas SDM seperti rekrutmen, kompensasi, succession planning, dan lainnya harus selalu sesuai dengan strategi perusahaan.
- Jenis-jenis pengauditan
Pengauditan dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Pembagian ini dimaksudkan untuk menentukan tujuan atau sasaran yang ingin dicapai dengan diadakan nya pengaudiatan tersebut.
Arens and Loebbecke (1997:4) menyatakan ada 3 jenis pengauditan:
- Audit Operasional
Audit operasional yaitu melihat kembali prosedur dan metode yang digunakan oleh perusahaan untuk mengevaluasi efisiensi dan efektivitas. Tujuannya untuk member rekomendasi kepada manajemen dalam memperbaiki operasi perusahaan.
- Audit ketaatan
Audit ketaatan yaitu auditor menentukan apakah perusahaan sudah berjalan sesuai dengan peraturan yang ada.
- Audit laporan keuangan
Audit laporan keuangan lebih mengarah pada laporan keuangan secara keselurhan dan kualitas informasi yang dihasilkan.
- Proses Audit
Proses audit terdiri atas enam langkah:
1. Mengkomunikasikan gagasan dan makna audit SDM dan menekankan berbagai manfat yang dapat diperoleh, serta mendapatkan dukungan manajemen puncak,
2. Memilih personalia dengan berbagai ketrampilan dan menyusun tim audit, serta memberikan pelatihan yang dibutuhkan
3. Mengumpulkan data dari berbagai jenjang, fungsi dan unit yang berbeda dalam organisasi
4. Menyiapkan laporan audit bagi para manajer lini dan evaluasi departemen SDM,
5. Membahas laporan dengan para manajer pengoperasian terkait yang kemudian menindaklanjuti hasil evaluasi
6. Memasukkan berbagai tindakan korektif ke dalam proses penetapan sasaran operasi organisasi regular
Referensi
- Reni Rosari, FE UGM